Memahami Klasifikasi Strategi Pembelajaran Dalam Kegiatan Belajar-Mengajar
Klasifikasi stretagi pembelajaran
![]() |
strategi pembelajaran www.pexels.com/@Tima Miroshnichenko |
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan tepat sasaran, kita pasti membutuhkan cara atau strategi yang tepat untuk mencapai sasaran tersebut.
Oleh sebab itu, penting sekali untuk memahami beberapa strategi pembelajaran yang nantinya dapat diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran.
Strategi pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 4 bagian, yaitu; strategi pembelajaran langsung, tak langsung, interaktif dan mandiri.
Strategi pembelajaran langsung
Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru. Strategi ini efektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan tahap demi tahap.
Pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif. Dalam pembelajaran ini, seorang guru harus merencanakan dan mendesain pembelajaran supaya tidak monoton, sehingga anak-anak tetap antusias untuk mendengar penjelasan materi dari guru.
Beberapa kelebihan dari strategi ini adalah sangat mudah untuk direncanakan dan digunakan. Pembelajaran lebih berpusat kepada guru, apabila guru tidak kreatif dalam memnyampaikan materi maka pembelajaran akan sangat membosankan.
Meskipun mudah digunakan, pembelajaran ini memiliki beberapa kelemahan dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Agar peserta didik dapat mengembangkan sikap berpikir kritis, strategi pembelajaran langsung perlu untuk dikombinasikan dengan strategi pembelajaran lainnya.
Strategi pembelajaran tak langsung
Strategi pembelajaran tak langsung sering disbeut sebagai inkuiri, induktif, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
Berlawanan dengan pembelajaran langsung, pembelajaran tak langsung umumnya berpusat kepada peserta didik, sebenarnya strategi sangat bagus apabila digunakan dengan bersama, selain berpusat kepada guru pembelajaran juga harus berpusat kepada peserta didik.
Dalam strategi pembelajaran langsung fungsi menjadi bergeser dari seorang penceramah menjadi fasilitator, guru mengelola lingkungan belajar dan memberikan kesempatan peserta didik untuk terlibat.
Beberapa kelebihan dalam pembelajaran ini adalah; pertama, mendorong ketertarikan dan keingintahuan peserta didik.
Kedua, menciptakan alternatif dan menyelesaikan masalah; ketiga, mendorong kreatifitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan kemampuan lain; keempat, pemahaman yang lebih baik, kelima, mengekpresikan pemahaman.
Strategi pembelajaran interaktif
Strategi pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing diantara peserta didik. Diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta didik untuk beraksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan dan pengetahuan guru dan temannya serta membangun cara alternatif untuk berpikir dan merasakan.
Kelebihan dari strategi ini adalah peserta didik dapat belajar dari temannya dan guru untuk membangun keterampilan sosial dan kemampuan-kemampuan lainya serta mengorganisasikan pemikiran dan membangun argumen yang rasional.
Strategi pembelajaran interaktif memungkinkan untuk menjangkau kelompok-kelompok dan metode-metode interaktif.
Kekurangan strategi ini adalah sangat bergantung kepada kecakapan dan kemampuan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika kelompok.
Strategi pembelajaran mandiri
Strategi pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik degan bantuan guru.
Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil. Kelebihan dari pembelajaran ini adalah membentuk peserta didik yang mandiri dan bertangung jawab.
Sumber referensi:
Ngalimun dkk, Strategi dan model pembelajaran, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2015).
2 komentar untuk "Memahami Klasifikasi Strategi Pembelajaran Dalam Kegiatan Belajar-Mengajar"