Mendidik Anak Dengan Kekerasan, Bagaimana Dampkanya Kepada Sikap dan Karakter?
Mendidik anak dengan kekerasan
Istilah kekerasan dapat diartikan sebagai suatu perilaku yang disengaja oleh seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara fisik maupun secara verbal.
![]() |
Kekerasan pada anak sumber https://kumparan.com |
Contoh kekerasan secara fisik adalah dengan memukul, menampar, menendang, mencubit dan lain sebagainya. Biasanya menyebabkan kerusakan secara fisik, misalnya luka atau "memar".
Sedangkan kekerasan secara verbal adalah kekerasan yang dilakukan dengan cara membentak, mempermalukan, ucapan-ucapan emosional yang ditujukan kepada seseorang atau menghina, mencela, mengancam dan lain sebagainya.
Mendidik anak dengan kekerasan memang banyak dilakukan oleh orang tua pada zaman dahulu, hal tersebut disebabkan karena rendahnya pendidikan dari orang tua. Bahkan ada banyak orang tua zaman dahulu hanya tamatan sekolah dasar saja.
Rendahnya pendidikan orang tua serta minimnya pembelajaran tentang pendidikan anak menyebabkan orang mendidik dengan cara mereka sendiri, sehingga kebenaran mutlak ada ditangan orang tua.
Mendidik anak dengan kekerasan memang hal biasa pada zaman dahulu, bahkan disekolah seorang guru juga kebanyakan mendidik siswa-siswinya dengan kekerasan, baik kekerasan fisik maupun kekerasan verbal.
Mendidik anak dengan kekerasan tentu bukanlah hal baik, model didikan seperti ini akan memberikan dampak yang kurang baik kepada anak-anak, terutama dampak terhadap sikap dan karakter seorang anak.
Oleh sebab itu, orang tua harus mau belajar dan mengetahui pola dan cara mendidik anak dengan benar, tegas dan disiplin, tanpa harus melakukan kekerasan secara fisik.
Mendidik anak dengan kekerasan memang hal biasa pada zaman dahulu, dan seharusnya sudah tidak terjadi lagi pada masa sekarang ini.
Namun pada faktanya, mendidik anak dengan kekerasan juga masih terus terjadi, baik dirumah maupun disekolah. Meskipun hanya dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, seharusnya mendidik anak dengan kekerasan sudah tidak boleh terjadi lagi.
mendidik anak dengan kekerasan tentu saja akan memberikan dampak yang serius kepada sikap dan karakter anak, dan tentunya akan mempengaruhi mempengaruhi kehidupan anak tersebut baik secara sikap dan karakter mereka.
Orang tua diharapkan dapat memahami dengan bagaimana pola dan cara mendidik anak dengan benar, supaya bisa memperlengkapi dan membimbing serta mempersiapkan anak-anak siap supaya memiliki kepercayaan diri, bertanggung jawab dan menaati norma dan hukum yang berlaku.
Faktor penyebab kekerasan kepada anak
![]() |
sumber https://www.popmama.com |
- Kondisi kepribadian. Biasanya kekerasan pada anak terjadi akibat kondisi kepribadian orang tua sedang tidak stabil. Artinya orang tua memiliki persoalan dan masalah, sehingga melampiaskan kemarahannya kepada anak-anak.
- Pengalaman kekerasan dahulu. Kekerasan pada masa lalu yang dialami orang tua bisa juga menjadi penyebab kekerasan dalam mendidik anak. Peristiwa-peristiwa tersebut menjadi referensi orang tua, jika mendidik anak dengan kekerasan boleh untuk dilakukan.
- Kondisi sosial ekonomi. Kondisi sosial ekonomi kadang bisa menjadi penyebab orang tua mendidik anak-anak dengan kekerasan. Kesehatan mental yang terganggu dan stress akibat keadaan ekonomi bisa menjadi orang tua tidak berpikir secara sehat, sehingga mendidik anak dengan kekerasan.
- Pendidikan yang rendah. Pendidikan orang tua yang rendah bisa menjadi penyebab mendidik anak dengan kekerasan. Hal ini terjadi karena orang tua tidak mengerti dan memahami dampak dan akibat yang ditimbulkan apabila mendidik anak dengan kekerasan.
Dampak mendidik anak dengan kekerasan
Mendidik anak dengan kekerasan tentu saja memberikan dampak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, dan dampak yang pasti adalah kepada sikap dan karakter anak.
Berikut ini ada beberapa dampak yang perlu diperhatikan oleh para orang tua apabila selalu mendidik anak-anak dengan kekerasan, diantaranya adalah sebagai berikut:
Posting Komentar untuk "Mendidik Anak Dengan Kekerasan, Bagaimana Dampkanya Kepada Sikap dan Karakter?"